Jenis makanan yang mengandung beras memiliki kandungan arsenik anorganik yang tinggi.
Goshare4you - Menurut para peneliti di Amerika Serikat beberapa jenis beras mengandung zat anorganik pemicu kanker.
Para peneliti di Consumer Reports mengungkapkan, beberapa berita
meresahkan tentang beras. Dalam laporannya yang diterbitkan kemarin,
Consumer Reports menyatakan beberapa jenis beras ternyata mengandung
arsenik anorganik yang dikenal sebagai pemicu kanker.Begitu tingginya kandungan zat itu, hingga Badan Administrasi Makanan
dan Obat Amerika Serikat (FDA) merekomedasikan anak-anak untuk tidak
makan nasi lebih dari dua kali dalam 1 bulan.Consumer Reports telah menganalisa 656 jenis makanan yang mengandung
beras. Hasilnya, ditemukan kandungan arsenik anorganik yang tinggi.
Arsenik anorganik telah dikaitkan dengan beberapa tipe kanker.
Arsenik terdapat pada banyak sumber makanan, termasuk buah,
biji-bijian dan sayuran. Sumber-sumber makanan itu kemudian menyerap
arsenik dari tanah dan pestisida saat mereka tumbuh.Namun beras menyerap arsenik lebih mudah dari sumber makanan jenis lainnya.Peneliti di Consumer Reports, dokter Michael Crupain menjelaskan,
arsenik pada makanan adalah masalah kesehatan publik yang nyata dan
sangat penting untuk mengurangi konsumsinya.Dalam laporannya, Consumer Reports menyebut mengkonsumsi arsenik
dalam jangka panjang mempertinggi peluang orang untuk menderita kanker
kulit, kandung kemih dan paru-paru.Bagi anak-anak usia balita, Crupain menemukan bahwa sereal dan pasta
dari beras memiliki kandungan arsenik lebih banyak dari ujicoba
sebelumnya. "Jadi kini kami merekomedasikan anak-anak untuk jarang makan
makanan jenis ini, mungkin hanya dua kali sebulan."Jadi, beras jenis apa yang mengandung sedikit arsenik?
Dalam sebuah penelitian disebutkan, tingkat kandungan arsenik pada beras bergantung pada tempat di mana padi ditanam.
Beras Sushi dari Amerika Serikat dan beras basmati putih dari
California, India dan Pakistan mengandung setengah dari jumlah arsenik
yang ada pada jenis beras lainnya. Yang menjadi perhatian adalah beras
coklat - peneliti menemukan bahwa beras jenis ini memiliki kandungan
arsenik 80 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan beras putih.Jika begitu, apa harus membuang semua jenis beras?Sebelum panik memikirkan beras mana yang tidak mengandung arsenik, Federasi Beras AS menyatakan sebagai berikut;
"Penelitian menunjukkan, baik beras putih atau coklat yang dikonsumsi
selama ini telah memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar
ketimbang risiko yang dikaitkan dengan kandungan arsenik."FDA sendiri juga belum mengeluarkan aturan batas aman arsenik pada
beras. Namun mereka menyarankan orangtua untuk menghindari memberikan
sereal atau pasta dari beras kepada balita sebagai makanan padat pertama
mereka.